Hari-hari ini diriku sangat kacau dengan proyek pribadiku. Aku tidak yakin
bisa melaksanakan programm ini dan aku merasa berat untuk melakukannya. Berat
juga berarti aku tidak punya hati untuk melakukannya. Akibatnya hidup
shari-hariku juga berat dan rasanya tak ada hati. Aku sedang mengalami
”pengalaman padang gurun” dan disorientasi diri.
Hal ini juga berakibat
pada orang yang aku sayangi. Dia kena berkas kemarahanku padahal dia tidak salah apapun. Hal ini sudah
terjadi semingguan ini. Aku bukan menjadi diriku, aku menjadi algojo atau setan
yang menyiksa hidupnya. ”AAAhhhhhhhhhhhhhh bodooooooohhhhhhhhh akuuuu”. Sungguh
aku sangat berdosa kepadanya.
Dan tadi aku share dengan
seorang sahabat, menceritakan permasalahanku ini. Dia memberiku kata-kata yang
bagus, baik dan benar. Namun, aku rasa sangat sulit untuk mencapai yang dia
katakan. Tetapi aku bersyukur, katanya-katanya dapat menjadi pegangan bagiku.
Begini ” coba setia dr
yg sangat sederhana, ambil sampah yg tdk pd tmpnya, taruh brg pd tempatnya..dll
tunjukkan kesederhanaanmu itu..apa danya jgn cari muka...jadilah dirimu apa
adanya.. ” dan ” mulai berpikirlah u/
itu harga sebuah kesetiaan itu mahal...”. ya... setia.... aku akan mencoba
kembali setia dan bertahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar