Cor Vox berarti suara hati. Suara hati yang dimaksud adalah suara pengalaman dari seorang anak manusia yang ingin mencari pengertian dari sebuah pengalaman sehari-hari. Harapan yang ingin dicapai 'Suara Hati' adalah tulisan pengalaman-pengalaman ini membuatku (dan mungkin pembaca) semakin menyadari bahwa hidup ini "nano-nano" dan aku mesti siap menghadapinya. Hadapi realita dengan segala keunikanmu. Satu kalimat buat senua tulisan pengalamanku ini: Gusti nyuwun kawelasan.........!!!!!
Rabu, 26 Desember 2012
Senin, 30 Juli 2012
Lingkaran Harian (ku dan kamu)
Tadi sore aku membuka jurnal atau diari pribadiku. Aku lihat
setiap lembar jurnal yang berisi setiap perjalanan hidup. Aku biasa menuliskan
pengalaman harianku di situ meskipun ada yang bolong. Bagiku, jurnal pribadi
ini adalah kehidupan keduaku meski jurnal ini hanya menampakkan sekilas diriku.
Gpp, hal yang penting adalah aku pernah hidup di dunia ini.
Ketika aku asik membuka dan membaca perjalananku, tangan dan
mataku terhenti pada sebuah halaman yang isinya menarik. Dalam halaman jurnal
itu tertulis tanggal 24 Juli 2010 ketika waktu itu aku menulisnya. Isinya
memang bukan kegiatanku hari itu, tetapi sebuah refleksi yang diinsipirasi oleh
seorang teman yang saat ini (kalau belum lulus atau pindah) kuliah di Jogja
tepatnya di UNY. Ya..... bagiku isinya menarik karena sungguh sederhana sekali.
Mau tahu isinya……. Penasaran??? Baik ini isinya
“Pagi adalah saat
engkau mensyukuri karunia hidup, membuat rencana hidup satu hari dan memohon
berkat atas segala hidup yang akan dijalani”
“Siang adalah waktu
engkau bekerja, berkarya, mengekspresikan diri, berkomunikasi, bersosialisasi,
dan isitirahat sejenak untuk memulihkan tenaga yang hilang”
“Sore adalah waktu
engkau mengurangi aktifitas kerja, merasakan sedikit kesuksesan, mengalami
sedikit kepaitan, ‘deleg-deleg’, dan menyegarkan diri”
“Malam adalah waktu
engkau mengevaluasi hasil kerja, meneruskan sedikit kerja pada siang hari,
menangis, bersuka cita, dan mensyukuri hari itu”
Inspirasi seorang teman membuat aku merenungkan bahwa setiap
hari waktu terus berputar dan selalu berulang. Sungguh, saat ini semua terasa
cepat sehingga kadang langkahku tidak mampu berlari bersama sang waktu. Waktu juga terasa sangat mekanis jika
tidak sungguh aku sadari. Hal ini terjadi karena aku larut dalam kerutinan
semua kegiatan, pekerjaan, dan ”kebodohan” pribadi yang membuatku tertawa dalam
hati.
Untuk semua ini,
aku berterima kasih pada temanku ini. Terima kasih aku boleh mengenalmu walau Cuma
sesaat. Semoga engkau sukses
dan dapat memperoleh cita-cita yang sedang kau kejar. GBU
Langganan:
Postingan (Atom)