22052013
20.40 WIB
Tadi siang aku ke royal untuk nonton film
Aku pergi naik motor star, dan ternyata hujan mulau turun di
sekitar jagir dekat viva
Untung ada jas
hujan di sepeda motor
Mulai dari sini
ak mulai berpikir bahwa Tuhan tidak mengijinkan aku ke royal entah alaasan apa
aku juga tidak tahu
Kiranya
kesialanku tambah lagi karena motor yang aku naiki mulai rewel hingga hampir
mogok, dan aku sempat berhenti sebentar di depan giant untuk memastikan motor
tidak mogok
Setelah pasti
tidak mogok, aku lanjutkan perjalanan yang kurang sedikit lagi dengan keadaan
motor yang agar rewel
Aku harus
berjalan pelan di pinggir jalan dengan guyuran hujan yang sangat deras
Huhhhhhhhh.......
betapa sialnya aku piirku
Kemudian aku
parkir motor tidak di tempat parkir royal tapi di persewaan motor yang di
sebelah, pikirku tempat paskir di situ lumayan untuk sedikit berteduh
Pikiranku tepat,
aku juga dapat menitipkan helm dan jas hujan
Pertanyaannya
sekarang adalah bagaimana aku dapat ke royal saat hujan ini?
Kalo aku lari, aku
pasti basah kuyub tapi kalo sewa payung di anak2x, aku tadi sudah menolak salah
satu anak yang menawarkan payung ke aku. Gengsi dongg....
Tapi apa boleh
buat, akhirnya aku meminta seorang anak jasa payung untuk mengantarkan aku ke
royal. Hal ini baru pertama aku lakukan.
Aku panggil anak
itu ”dik, tolong ter’ne aku nang royal”. Dia menjawab panggilanku dengan senyum
kecil.
Aku berusaha
untuk satu payung dengan adik ini, tapi kelihatannya di tidak mau. Aku juga
mencoba memperlakukan adik ini dengan sedikit mengajaknya ngobrol singkat ”nang
ndi omahmu dik?” jawabnya ’nang wonokromo kono mas”. ”oh......” balasku
singkat. Stelah itu kami saling terdiam dan dia berjalan di belakangku tanpa
payung
Saat masuk
kawasan parkiran royal, angin besar sedikit menerpaku dan payungpun serasa
ingin pergi dariku. Adik ini tahu kalo payungku akan terbang dan dia memegangi
payungku agar tidak terbang.
Ketika jarak
kurang dari 100 meter dari tempat penurunan penumpang, hujan deras mulai reda
dan kulhat langitt mulai cerah. Pikirku ”sial, dah dekat gak hujan”. Aku ada
niatan untuk mengembalikan payung adik ini, tapi aku tidak melakukannya karena
aku pikir ya sudahlah aku pinjam payung ini sampai akhir.
Ketika aku sampai
di tempat penurunan penumpang, aku tanya ke adik ini berapa yang harus kubayar
untuk jasanya. Dia bilang ”saiklase mas”. Aku tanya yang sama dan dia jawab
yang sama pula. Akhirnya aku ambil uang 5000 dari dompet dan aku berikan pada
anak itu.
Aku beri 5000 itu
karena kalau tidak ada anak itu pasti aku sudah basah semua dan Kelihatannya
anak itu senanng
Sepintas
refleksiku syukur pada Tuhan dan pekerjaan untuk memenuhi hidup sangatlah berat
Saat ini yang aku
renungkan dari hal ini adalah mungkin tuhan mengutus dia ke aku dan aku di utus
ke dia. Tuhan mengutus dia untuk memabntuku dan aku di utus ke dia untuk
membantu memenuhi kebutuhannya. Lebih dari itu, hal yang kuidapatkan adalah
ternyata hidup ini keras dan butuh perjuangan.tidak seperti yang aku lakukan
seperti saat ini yang terkesan hanya bermalas-malas saja. (dia) Bekerja untuk bertahan hidup.
Tuhan, berkatilah
mereka yang sedang berjuang melawan kerasnya dunia ini dan melawan kemalasanku