Selasa, 28 Mei 2013

SEDIKIT CEITA UNTUK OJEK PAYUNG



22052013
20.40 WIB

Tadi siang aku ke royal untuk nonton film
Aku pergi naik motor star, dan ternyata hujan mulau turun di sekitar jagir dekat viva
Untung ada jas hujan di sepeda motor
Mulai dari sini ak mulai berpikir bahwa Tuhan tidak mengijinkan aku ke royal entah alaasan apa aku juga tidak tahu
Kiranya kesialanku tambah lagi karena motor yang aku naiki mulai rewel hingga hampir mogok, dan aku sempat berhenti sebentar di depan giant untuk memastikan motor tidak mogok
Setelah pasti tidak mogok, aku lanjutkan perjalanan yang kurang sedikit lagi dengan keadaan motor yang agar rewel
Aku harus berjalan pelan di pinggir jalan dengan guyuran hujan yang sangat deras
Huhhhhhhhh....... betapa sialnya aku piirku
Kemudian aku parkir motor tidak di tempat parkir royal tapi di persewaan motor yang di sebelah, pikirku tempat paskir di situ lumayan untuk sedikit berteduh
Pikiranku tepat, aku juga dapat menitipkan helm dan jas hujan
Pertanyaannya sekarang adalah bagaimana aku dapat ke royal saat hujan ini?
Kalo aku lari, aku pasti basah kuyub tapi kalo sewa payung di anak2x, aku tadi sudah menolak salah satu anak yang menawarkan payung ke aku. Gengsi dongg....
Tapi apa boleh buat, akhirnya aku meminta seorang anak jasa payung untuk mengantarkan aku ke royal. Hal ini baru pertama aku lakukan.
Aku panggil anak itu ”dik, tolong ter’ne aku nang royal”. Dia menjawab panggilanku dengan senyum kecil.
Aku berusaha untuk satu payung dengan adik ini, tapi kelihatannya di tidak mau. Aku juga mencoba memperlakukan adik ini dengan sedikit mengajaknya ngobrol singkat ”nang ndi omahmu dik?” jawabnya ’nang wonokromo kono mas”. ”oh......” balasku singkat. Stelah itu kami saling terdiam dan dia berjalan di belakangku tanpa payung
Saat masuk kawasan parkiran royal, angin besar sedikit menerpaku dan payungpun serasa ingin pergi dariku. Adik ini tahu kalo payungku akan terbang dan dia memegangi payungku agar tidak terbang.
Ketika jarak kurang dari 100 meter dari tempat penurunan penumpang, hujan deras mulai reda dan kulhat langitt mulai cerah. Pikirku ”sial, dah dekat gak hujan”. Aku ada niatan untuk mengembalikan payung adik ini, tapi aku tidak melakukannya karena aku pikir ya sudahlah aku pinjam payung ini sampai akhir.
Ketika aku sampai di tempat penurunan penumpang, aku tanya ke adik ini berapa yang harus kubayar untuk jasanya. Dia bilang ”saiklase mas”. Aku tanya yang sama dan dia jawab yang sama pula. Akhirnya aku ambil uang 5000 dari dompet dan aku berikan pada anak itu.
Aku beri 5000 itu karena kalau tidak ada anak itu pasti aku sudah basah semua dan Kelihatannya anak itu senanng
Sepintas refleksiku syukur pada Tuhan dan pekerjaan untuk memenuhi hidup sangatlah berat

Saat ini yang aku renungkan dari hal ini adalah mungkin tuhan mengutus dia ke aku dan aku di utus ke dia. Tuhan mengutus dia untuk memabntuku dan aku di utus ke dia untuk membantu memenuhi kebutuhannya. Lebih dari itu, hal yang kuidapatkan adalah ternyata hidup ini keras dan butuh perjuangan.tidak seperti yang aku lakukan seperti saat ini yang terkesan hanya bermalas-malas saja. (dia) Bekerja untuk bertahan hidup.


Tuhan, berkatilah mereka yang sedang berjuang melawan kerasnya dunia ini dan melawan kemalasanku 





SETIA


By: Jikustik





Deras hujan yang turun
Mengingatkanku pada dirimu
Aku masih disini untuk setia



Selang waktu berganti
Aku tak tahu engkau dimana
Tapi aku mencoba untuk setia


Sesaat malam datang
Menjemput kesendirianku
Dan bila pagi datang
Kutahu kau tak disampingku
Aku masih disini untuk setia